Monday, September 24, 2007

Apa kabar Ayah ?

Pada hari minggu ku turut ayah kekota
Naik delman istimewa kududuk dimuka
Duduk disamping pak kusir yang sedang bekerja,
mengedarai kuda supaya baik jalannya
duk dik dak dik duk dik dak dik duk
suara sepatu kuda!

Aku mengingat sebuah desa kecil di tepi sungai di Boyolali sana. Dulu ketika mengenal lagu ini pertama kali sering aku mengkhayalkan minggu pagi nan indah itu. Aku merekam lagu itu dengan jernih seperti yang dinyanyikan padaku ketika kecil dulu..Tapi sampai sekarang ini aku menulis, ingatanku tidak merekam kejadian minggu pagi dalam lagu itu benar benar terjadi dan menjadi sejarah dalam hidupku. Ayah tetaplah ayah yang tidak bisa kita pilih siapa ? hormatku padanya tidaklah berkurang sedikitpun hanya karena tulisan ini.
Dan pada gilirannya anakku pun tak memiliki hak sama sekali untuk memilih siapa ayahnya. Maka karena itulah aku mencari-cari pilihan yang dimiliki ayah terhadap anak laki-lakinya...
... -tulisan ini terhenti cukup lama- ... dan ternyata akupun tidak memiliki banyak pilihan kecuali memberikan yang terbaik untuknya.
Dan aku pun meyakini apa yang aku peroleh sampai sekarang ini, pastilah yang terbaik dari seorang ayah . . . aku rasa itu sudah lebih dari cukup untuk menjadi anak laki-laki.

No comments:

Post a Comment