Monday, December 22, 2008

Wijaya Kusuma Hias

Beberapa lagi hasil jepretan dari k800i... enjoy it... get inspire!






Thursday, December 18, 2008

Journey to 'changing'

I believe we'll do.. all of us.
A 'Thing' will never be the same ever since. Sometime as easy as fallen leaves but also becomes as hard as tulips to blossoms at winters, but it does!
Even when we are trying to NOT to, it happens whether you were realize it or not.

I've got to call somebody from my college last night, as I need her on a multi language meeting in the morning (which is just this morning). We were not seen each other for at least five years. She just knew it was me that call, even I've change my number. It was never easy to forget me, easy answer when I wonder to know the reasons. On my side, I have to get 2 people to have her phone number before call... :D. After say hi bla bla bla ..I have her attention and her schedule for the meeting... easily, for the past she said, if it was not me who asking she would not come even for paid. For me.. "Don't bother..." she's replay. She have un-changing heart, I thought. We continued to discus on net conference 'bout the meeting, and my intend to have her as my moderator.
The meeting goes well, very productive on my opinion. All participants understand each job and I've got better position after. Thanks to my old friends, she was very confidence to promote my idea.
But than after lunch, she said good bye and left me e note.. it was bank acc number and followed by 3 digits USD... and a smile on my face. Any way still... Thanks my friends. I've change my self as well.

Friday, November 14, 2008

Pink Tiger


Other orchid I meet, just lovely.

Wednesday, October 15, 2008

Welcome Home...

Puji syukuur...
Akhirnya setelah sekian taon di kota orang aku pulang. ke SOLO, ya for sure.
disana ....
- 'The spirit of Java'
- masa kecil dan remaja...
- sekolah2 ku dulu berada, mereka para Guru. Aku bisa berharap dapat bertemu mereka sewaktu-waktu yang tak terduga ketika belanja misalnya.
- teman-teman yang biasa sms kala jam 2 pagi dari sebuah warung hik remang di salah satu sudut kota, berharap aku mau menemaninya...
- aku tau berdiri menghadap kemana...Utara menurutku utara pula menurut yang lainnya...(kecuali di sekitar SMU5 menurutku SMU itu menghadap ke Barat dari sejak aku menduduki banku kelasnya pun sampai saat ini) dicirebon tidak di satu tempatpun orientasi arahku benar... secara sadar pun tidak ini mempengaruhi orientasi gerak tubuhku pula. (seperti kita tahu bumi berputar dari barat ke timur, bukan utara-selatan)
- toto kromo bebasan masih dapat aku gunakan. Karena ternyata aku merasa nyaman menggunakannya...ini baru aku ketahui setelah tinggal di Cirebon 3 tahun lamanya

So, welcome home Me... he he he
Ayo ke Solo....

Wednesday, September 24, 2008

SMS dari masa lalu

tuttut tuttut
setelah susah payah nyari k810i(si kebo) *sms diterima
sambil mencoba membuka tirai mata, susah sekali dan...duhh nomer sapa ini?
"...sahur sahurr... mas bangun dah waktunya sahur"
setelah beberapa saat kembali terpejam... dapet kali 15 menit, cuci muka dan kembali liat jam di kebo...03.10 dini hari. sambil nunggu rice cooker njeplak:
"maaf nomor sapa nih?" *sms dikirim
tuttut...*sms diterima set dah cepet kali..
"yaah ko lupa c ? -natan" jreeeee....eenggg!
rupanya aku telah menghapus nomornya.
natan *sebuah inisial gambaran romantika anak sekolahan yg masih ingusan -hiu
ahh tapi ko tiba2 semua terulang kembali seperti piringan yang diputar ulang di dalam kepalaku. Kejadian demi kejadian bersamanya kembali tergambar jelas. Menyisakan sesuatu yang jarang sekali aku rasakan, dadaku tiba2 sesak. Semudah itukah ?
Aku biarkan jempolku memencet replay dan biarlah dia mengetik huruf2 yang mungkin sekali akan kembali dihapus kemudian diulang lagi dan dihapus lagi...begitu seterusnya Sampai kemudian ....Jlak! beras rupanya telah nanak menjadi nasi, dan kulihat layar kebo masih kosong tanpa satu huruf pun.

Aku lewatkan waktu sahur, dengan sedikit nasi dan gorengan kemaren sore sisa buka.

SMS itu tak pernah berlanjut hingga saat aku edit ulang posting ini 8 sept 2011.
Selamat tinggal.

Friday, September 19, 2008

Resign Spirit

Whats on your mind?

ya sebentar lagi, tidak lama... aku kembali ke Solo.
Memamng tidak mudah ketika harus memutuskan keluar dari perusahaan yang pernah membesarkan kita. Tapi adalah cerita Andy F Noya yang memutuskan untuk keluar dari Metro TV, dikirim e-mail seorang ex rekan kerja tepat ketika aku dalam proses mematangkan rencana resignku itu. Setelah membaca e-mail itu, bulat2 ku putuskan untuk re-sign, alasan yang ku pilih sepertinya mirip2 dengan yang dikemukakan Andy ketika ditanya mengenai keluarnya Dia dari Metro.. berikut kutipannya:

Lentera Jiwa

Senin, 25 Agustus 2008 23:55 WIB

Banyak yang bertanya mengapa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin
redaksi Metro TV. Memang sulit bagi saya untuk meyakinkan setiap orang
yang bertanya bahwa saya keluar bukan karena 'pecah kongsi' dengan Surya
Paloh, bukan karena sedang marah atau bukan dalam situasi yang tidak
menyenangkan.
Mungkin terasa aneh pada posisi yang tinggi, dengan 'power' yang luar
biasa sebagai pimpinan sebuah stasiun televisi berita, tiba-tiba saya
mengundurkan diri.

Dalam perjalanan hidup dan karir, dua kali saya mengambil keputusan
sulit.
Pertama, ketika saya tamat STM. Saya tidak mengambil peluang beasiswa ke
IKIP Padang . Saya lebih memilih untuk melanjutkan ke Sekolah Tinggi
Publisistik di Jakarta walau harus menanggung sendiri beban uang kuliah.
Kedua, ya itu tadi, ketika saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari
Metro TV.

Dalam satu seminar, Rhenald Khasali, penulis buku Change yang saya
kagumi, sembari bergurau di depan ratusan hadirin mencoba menganalisa
mengapa saya keluar dari Metro TV. ''Andy ibarat ikan di dalam kolam.
Ikannya terus membesar sehingga kolamnya menjadi kekecilan. Ikan
tersebut terpaksa harus mencari kolam yang lebih besar.''

Saya tidak tahu apakah pandangan Rhenald benar. Tapi, jujur saja, sejak
lama saya memang sudah ingin mengundurkan diri dari Metro TV. Persisnya
ketika saya membaca sebuah buku kecil berjudul Who Move My Cheese.Bagi
Anda yang belum baca, buku ini bercerita tentang dua kurcaci. Mereka
hidup dalam sebuah labirin yang sarat dengan keju. Kurcaci yang satu
selalu berpikiran suatu hari kelak keju di tempat mereka tinggal akan
habis. Karena itu, dia selalu menjaga stamina dan kesadarannya agar jika
keju di situ habis, dia dalam kondisi siap mencari keju di tempat lain.
Sebaliknya, kurcaci yang kedua, begitu yakin sampai kiamat pun
persediaan keju tidak akan pernah habis.

Singkat cerita, suatu hari keju habis. Kurcaci pertama mengajak
sahabatnya untuk meninggalkan tempat itu guna mencari keju di tempat
lain. Sang sahabat menolak. Dia yakin keju itu hanya 'dipindahkan' oleh
seseorang dan nanti suatu hari pasti akan dikembalikan. Karena itu tidak
perlu mencari keju di tempat lain. Dia sudah merasa nyaman. Maka dia
memutuskan menunggu terus di tempat itu sampai suatu hari keju yang
hilang akan kembali. Apa yang terjadi, kurcaci itu menunggu dan menunggu
sampai kemudian mati kelaparan. Sedangkan kurcaci yang selalu siap tadi
sudah menemukan labirin lain yang penuh keju. Bahkan jauh lebih banyak
dibandingkan di tempat lama.

Pesan moral buku sederhana itu jelas: jangan sekali-kali kita merasa
nyaman di suatu tempat sehingga lupa mengembangkan diri guna menghadapi
perubahan dan tantangan yang lebih besar. Mereka yang tidak mau berubah,
dan merasa sudah nyaman di suatu posisi, biasanya akan mati digilas
waktu.

Setelah membaca buku itu, entah mengapa ada dorongan luar biasa yang
menghentak-hentak di dalam dada. Ada gairah yang luar biasa yang
mendorong saya untuk keluar dari Metro TV. Keluar dari labirin yang
selama ini membuat saya sangat nyaman karena setiap hari 'keju' itu
sudah tersedia di depan mata. Saya juga ingin mengikuti 'lentera jiwa'
saya. Memilih arah sesuai panggilan hati. Saya ingin berdiri sendiri.

Maka ketika mendengar sebuah lagu berjudul 'Lentera Jiwa' yang
dinyanyikan Nugie, hati saya melonjak-lonjak. Selain syair dan pesan
yang ingin disampaikan Nugie dalam lagunya itu sesuai dengan kata hati
saya, sudah sejak lama saya ingin membagi kerisauan saya kepada banyak
orang.

Dalam perjalanan hidup saya, banyak saya jumpai orang-orang yang merasa
tidak bahagia dengan pekerjaan mereka. Bahkan seorang kenalan saya, yang
sudah menduduki posisi puncak di suatu perusahaan asuransi asing,
mengaku tidak bahagia dengan pekerjaannya. Uang dan jabatan ternyata
tidak membuatnya bahagia. Dia merasa 'lentera jiwanya' ada di ajang
pertunjukkan musik. Tetapi dia takut untuk melompat. Takut untuk memulai
dari bawah. Dia merasa tidak siap jika kehidupan ekonominya yang sudah
mapan berantakan.
Maka dia menjalani sisa hidupnya dalam dilema itu. Dia tidak bahagia.

Ketika diminta untuk menjadi pembicara di kampus-kampus, saya juga
menemukan banyak mahasiswa yang tidak happy dengan jurusan yang mereka
tekuni sekarang. Ada yang mengaku waktu itu belum tahu ingin menjadi
apa, ada yang jujur bilang ikut-ikutan pacar (yang belakangan ternyata
putus juga) atau ada yang karena solider pada teman. Tetapi yang paling banyak
mengaku jurusan yang mereka tekuni sekarang -- dan membuat mereka tidak
bahagia -- adalah karena mengikuti keinginan orangtua.

Dalam episode Lentera Jiwa (tayang Jumat 29 dan Minggu 31 Agustus 2008),
kita dapat melihat orang-orang yang berani mengambil keputusan besar
dalam hidup mereka. Ada Bara Patirajawane, anak diplomat dan lulusan
Hubungan Internasional, yang pada satu titik mengambil keputusan drastis
untuk berbelok arah dan menekuni dunia masak memasak. Dia memilih
menjadi koki.
Pekerjaan yang sangat dia sukai dan menghantarkannya sebagai salah satu
pemandu acara masak-memasak di televisi dan kini memiliki restoran
sendiri.
''Saya sangat bahagia dengan apa yang saya kerjakan saat ini,'' ujarnya.
Padahal, orangtuanya menghendaki Bara mengikuti jejak sang ayah sebagai
diplomat.

Juga ada Wahyu Aditya yang sangat bahagia dengan pilihan hatinya untuk
menggeluti bidang animasi. Bidang yang menghantarkannya mendapat
beasiswa dari British Council. Kini Adit bahkan membuka sekolah animasi.
Padahal, ayah dan ibunya lebih menghendaki anak tercinta mereka
mengikuti jejak sang ayah sebagai dokter.

Simak juga bagaimana Gde Prama memutuskan meninggalkan posisi puncak
sebuah perusahaan jamu dan jabatan komisaris di beberapa perusahaan.
Konsultan manajemen dan penulis buku ini memilih tinggal di Bali dan
bekerja untuk dirinya sendiri sebagai public speaker.

Pertanyaan yang paling hakiki adalah apa yang kita cari dalam kehidupan
yang singkat ini? Semua orang ingin bahagia. Tetapi banyak yang tidak
tahu bagaimana cara mencapainya.

Karena itu, beruntunglah mereka yang saat ini bekerja di bidang yang
dicintainya. Bidang yang membuat mereka begitu bersemangat, begitu
gembira dalam menikmati hidup. ''Bagi saya, bekerja itu seperti
rekreasi. Gembira terus. Nggak ada capeknya,'' ujar Yon Koeswoyo, salah
satu personal Koes Plus, saat bertemu saya di kantor majalah Rolling
Stone. Dalam usianya menjelang 68 tahun, Yon tampak penuh enerji.
Dinamis. Tak heran jika malam itu, saat pementasan Earthfest2008, Yon
mampu melantunkan sepuluh lagu tanpa henti. Sungguh luar biasa. ''Semua
karena saya mencintai pekerjaan saya. Musik adalah dunia saya. Cinta
saya. Hidup saya,'' katanya.

Berbahagialah mereka yang menikmati pekerjaannya. Berbahagialah mereka
yang sudah mencapai taraf bekerja adalah berekreasi. Sebab mereka sudah
menemukan lentera jiwa mereka.

Begitulah akhirnya dan sekarang, tinggal menunggu waktu saja kurasa. Solo telah menungguku dengan kesempatan - kesempatan yang dapat kupilih salah satunya. Yang manapun itu yang benar2 membuat aku senang ketika mengerjakannya.
Michelle tidak berkata banyak, dia hanya berharap jika ada kesempatannya nanti dia expand ke Solo. Dia berharap aku masih mau mengajukan proposalku untuknya... well smoga, aku juga masih berharap bekerja untuknya... tapi di Solo tidak di kota lain.

Friday, August 15, 2008

rent a car

'Yeah, I don't have a car, you know that. You'll know also when I have once'
Dia hanya nyengir. Aku sih ngarepnya...'Okay we will need a new car for cirebon office than'
tapi ko ga keluar2..
urusan sewa mobil sering kali buat repot. Menyita waktu, banyak aturan pula... emangnya semua orang harus dianggap maling. Waspada seh ga ada salahnya tapi kalo over protection ? pelanggan yang ribet.. jadi males. Pengennya seh segera di acc... kmaren ngajuin cherokke laredo 1993 mobil lama. Ya iya, boro2 yg baru ini aj kalo di acc dah jadi satu keajaiban. Tapi sapa tau Michelle kadang memiliki sisi yang kadang suka ngasih surprise...ahhh semoga.
Seperti kemaren pagi. Tidak seperti biasanya, kali ini dia datang sendiri. Tidak terlihat sperti yang sudah2. Kali ini dia hanya membawa backpack, berkaos, pants dan sepertinya sepatunya sudah memberi tahu aku banyak. Jarang jarang dia terlihat seperti ini, terakhir aku lihat dulu sekali di Karimun. Tidak ada confirmasi pemberitahuan sebelumnya, kecuali sewa mobil dan kereta kedatangannya. Bisnis memang lagi sepi, sampai nanti menjelang cristmas. Liburan...? hayoolah!

Saturday, July 26, 2008

Membuat Banner

Post untuk Mbak Elys...
dan untukku sendiri kalo2 lupa cara bikin banner.

Ada banyak cara untuk membuat sebuah banner. Cara yang dipilih bergantung pada purpose banner itu dibuat. Nah kategori banner berdasarkan purposenya setahu aku di-blogsphere ada:

1. Ads banner
2. Backlink banner
3. Award banner

nah yang aku bikin buat Elys masuknya dalam kategori Backlink banner. cara bikinnya pun simple karena tujuannya hanya untuk mempermudah saya sendiri atau pengunjung blog ini menuju situsnya Elys. Ga usah banyak cin cau... langkah2 buatnya sbb:

1. Desais grafis image yang akan di tampilkan.

- banner Elys Welt aku buat menggunakan 2 software, Paint dan CorelDraw11. Untuk melihatkan kesan situs Elys aku paste print-screennya dengan menggunakan Paint. Crop sana crop sini, pake CorelDraw. Buat font yang sama kaya site header Elys Welt untuk memperkuat brand site image. Trus save images as .jpeg file.

2. Upload images dalam format .jpeg ke salah satu layanan photo storage.

- banner Elys Welt aku upload di webshots.com harus punya account disana. Kalo mau yang praktis kamu bisa coba upload.kapanlagi.com (tuh ads bannernya ada disamping kanan, ato klik disini jg bisa :D promo dong biar dapet 5 jt) disana tidak diperlukan account. Setelah upload, kode link akan diberikan untuk dipasang di blog/content, trus ada kode link untuk dipasang ditempat2 laen juga. Pilih kode link untuk blog/content -Copy. Di webshots.com link2 itu disebut embed link, trus kita juga punya option ukuran foto yang akan ditampilkan.

embed link

3. Penempatan di blog.

- Karena blog ini pake Blogspot, aku tinggal nambahin 'page element' di: dashboard > layout > add page elements. Paste deh kode link disitu. Nha disini letak perbedaan banner purpose. Karena bukan ads dan award maka diperlukan modifikasi kode link yang di paste.
Setelah di paste modifikasi bagian ini [a href="target site"] target site di ubah ke situs yang akan di links.. i.e. http://elyswelt.wordpress.com/ jika ingin di tampilkan di new window tambahkan target:_blank
Jangan lupa Save.

paste-kode

Banner Elys seperti yang di samping letaknya disini.
kali aja bermanfaat buat yang lain juga... trus kalo ada yang salah tolong dikoreksi... kasih comment yah.

Wednesday, July 23, 2008

Photography Challange

NATIONAL GREEN PHOTOFEST 2008

Deadline: 10 September 2008

1. Juara I : 25 Juta + Piagam + Trophy
2. Juara II : 15 Juta + Piagam + Trophy
3. Juara III : 10 Juta + Piagam + Trophy
4. Juara Harapan I : 5 Juta + Piagam Penghargaan
5. Juara Harapan II : 3 Juta + Piagam Penghargaan
6. Juara Harapan III : 2 Juta + Piagam Penghargaan

Ketentuan Perlombaan
1. TEMA :
1) Masyarakat Adat,
2) Human Trafficking (perdagangan manusia),
3) Bencana dan Fenomena Alam,
4) Penghijauan,
5) Panorama Alam.
2. KETENTUAN PERLOMBAAN :
1. Terbuka untuk umum.
2. Karya Foto (bebas) boleh Berwarna atau Hitam Putih dari kamera Analog dan/atau Digital.
3. Olah Digital yang diperkenankan sebatas menyesuaikan Burning, Dogging, dan hal lain yang wajar, namun tanpa ada (tidak diperbolehkan) menambah (penggabungan) unsur, elemen Obyek lain diluar Obyek Foto Asli itu sendiri.
4. Foto dapat di cetak dgn Proses Kimia (Lab) maupun di Cetak dengan Mesin Printer (Digital printing).
5. Ukuran Foto 20cm x 25cm.
6. Setiap peserta boleh mengirim foto Maksimal = 5 (lima) lbr .
7. Foto dikirim tanpa dibingkai, juga tanpa ditempel alas apapun juga. NB : Pengiriman (dalam Amplop Tertutup) & Foto agar diberi perlindungan karton atau Media tebal lainnya agar tidak rusak.
8. Dibalik (setiap) foto ditulis : Nama Peserta, Alamat, Telp / HP, Fax, Email , Judul Foto & Lokasi Pemotretan.
9. Karya Foto, tidak diperkenankan dicantumkan Logo, Tanda tangan atau hal lain yang bersifat Non Fotografis.
10. Dilarang bernuansa SARA, Sadisme, Pornografi (tidak diterima & tidak dijuri).
11. Foto merupakan hasil karya asli peserta & tidak terikat sewa menyewa dengan pihak lain. Panitia tidak bertanggung jawab apabila dikemudian hari timbul gugatan atas Obyek Foto dari karya foto yang di ikut sertakan dalam Lomba.
12. Bila dikemudian hari diketahui ada pelanggaran maka segala atribut Pemenang akan dicabut (Diskualifikasi).
13. Konstribusi Pendaftaran = Rp. 50.000,- / Peserta. Bukti pengiriman / Transfer harus via Bank. (Tidak diperkenankan Pengiriman uang Tunai bersama pengiriman karya foto).
14. Pembayaran ditransfer via Bank BCA, Nomor Rekening : 262-0089004 a.n. Mathias A.Slamet Santoso.
15. Foto (+ bukti transfer uang) diterima paling lambat diterima : Rabu 10 Sep ‘08 (Stempel Pos).
16. Bila terlambat diterima & tidak lengkap persyaratannya (termasuk tidak mengirimkan bukti transfer) maka tidak akan dijuri.
17. Panitia memiliki hak penuh atas penggunaan foto-foto pemenang untuk keperluan publikasi (hak cipta tetap dimiliki Fotografer).
18. Hanya foto-foto Pemenang & foto yang dinilai layak saja yang akan dipamerkan.
19. Keputusan Panitia & Juri adalah mutlak, sah serta tidak dapat diganggu gugat. Panitia tidak melayani surat-menyurat dalam bentuk apapun juga.
20. Dengan mengikutsertakan karya fotonya dalam lomba ini berarti peserta telah mengetahui & menyetujui segala persyaratan serta peraturan yang telah ditentukan oleh Panitia lomba.
21. Setelah pameran foto berakhir, maka foto dapat diambil langsung di sekretariat Panitia lomba foto : mulai 13 ~ 27 Nov ’08 (± 2 Minggu), dengan membawa identitas diri yang sah & masih berlaku (+ bukti transfer).

Juri:
1. Dr. Alexander Sonny Keraf.
2. Arswendo Atmowiloto.
3. Erna Witoelar.
4. Darwis Triadi.
5. Prof. Dr. Thoby Mutis.
6. Nugroho F. Yudho.
7. Martha Tilaar.

Penyelenggara: www.greenviart.org

Monday, July 21, 2008

50 juta untuk 10 orang diundi 20 Desember

KapanLagi.com bagi-bagi duit. kalo beruntung dapet 10 juta... lumayan kan.

siapa tau rejeki datang dari sini.

Contoh baner:







Dan masih banyak lagi lah... gak gitu2 amat laa.. dipasang di blog. OKa juga ko.

maju terus deh ... kalo ga sekarang ? KapanLagi.com

Wednesday, July 16, 2008

Calumet Photographic

"Refferal Program" hmm... ada peluang ga yah ?

Skalian belajar skalian bagi2, kali aja bermanfaat buat yang lain. Yang mau ikutan nyari duit online.. buat bayar speedol.

Calumet Photographic Affiliate Program

Product Brands: Canon, Nikon, Pentax, Olympus, Epson, SanDisk and many more.

dibawah ini detail-nya

Affiliate Program Highlights:

  • Earn up to 8% with our item-level, tiered commission structure!
  • 90 day cookie duration - get the credit you deserve
  • Incentive contests and promotions
  • Comprehensive product catalog and dynamic data feed with more than 9,000 SKUs
  • Monthly newsletter - stay informed of all the latest promotions
  • Dedicated, professional Partner Program Management

Program Details:

  • Category: Consumer Electronics
  • Payout Type: CPS
  • Commission: 3% to 8%
  • Commission Frequency: Monthly
  • Data Feed: Yes
  • Coupons: Yes
  • Activation Bonus: Generate your first order and receive a $25 commission bonus!
  • Cookie Duration (days): 90

Merchant Promotional Content:
Generate your first order and receive a $25 commission bonus!

If you have questions or comments regarding
this affiliate program please contact:

Program Director: Tara Watson
Email: tara@partnercentric.com

Program Manager: Tracie Wexler
Email: tracie@partnercentric.com

Join the Calumet Photographic Affiliate Program HERE!

Jika aplikasi sudah daftar online, kita akan mendapatkan e-mail untuk verifikasi. User name dan pasword disertakan dalam e-mail ini. (print e-mail ini ! simpan baek2 - ini tentang file management saja.)
dalam e-mail itu juga ada link yang isinya formulir data pembayaran yang digunakan perusahaan untuk membayar kita. Print kemudian isi formulir itu dan kirimkan kembali lewat fax atau surat ke alamat yang terdapat pada e-mail verifikasi. Jangan lupa menyertakan occount number pada baris 8 formulir tersebut.
Ada beberapa link di e-mail yang menuntun kita ke direct log in. Dimana kita bisa memilih beberapa advertiser (pengiklan) yang boleh tampil di website kita.
Aku belum tau banyak sebelum mencoba, so ntar deh cerita lanjutannya.


Thursday, June 26, 2008

Orchids.. lovely wild exotic

Ambonensis01
Pemiliknya bilang anggrek ini asalnya asli dari Ambon. Jika ada yang nawar dia mau jual.

Orchid07
Yang ini aku ga tau persis nama ilmiahnya...

Orchid06
kemayu banget.

Monday, June 16, 2008

first shots

INDOOR

Tiger skin


Yellow lemon
Common name: Electric Yellow Cichlid, others: Yellow Lab., Yellow Labidochromis, Pearl Labidochromis, Blue streak hap
Scientific name:
Labidochromis caeruleus family: Cichlidae, class: African

moving angels


OUTDOOR

night blossom


Saturday, June 7, 2008

Hiu is Back !!!

Ada 2 hal yang membuatku kembali ke rumah lama ini,
  1. Fasilitas baru dari Sony Erricson untuk mobile blogging.... ahh why not? tempat ini nantinya akan jadi album jejak2 langkah kaki Hiu.
  2. Kontrak dengan Virtual vending tentang iklan di widgets itu... kemaren dapat announce income yang lumayan dah, soo sebagai tanggung jawab rekan bisnis maka ini menjadi alasan saya yang ke 2.
So, here I'm. But off course Hiu story will still remain at it's place here. Let see where my footsteps bring us together...
if my errics work as well... :D
but hey... mungkin ada yang dah pengalaman picture blogging dengan ericsson ..? why don't you share me ?

and I should thanks for that.

Friday, April 4, 2008

Pindahan ....



Mohon maaf sekedarnya, saya sudah pindah rumah... blog ini saya teruskan di alamat lain.

Sila klik disini.

Thursday, February 7, 2008

Kakek bilang ...

Adalah sifat manusia memiliki rasa dendam..aku mengubur dalam-dalam dendamku, sedalam hiu bergolak di dasaran samudra. Tak goyah air di permukaanya, tak ada yang tahu hiu kelaparan disana.

tanpa banyak bicara orang tua renta itu menggandeng tanganku keluar dari ruang sesak penuh tangis isak itu. Disuruhnya aku meletakkan tas srempang yang sedari tadi tak kusadari masih dipinggang. Diajaknya aku ke surau di kampung sebelah. Dari rumahnya ada jalan setapak melewati samping rumahnya menuju surau itu. Dari belakang rumahnya aku harus melalui pematang yang mamisahkan dua petak sawah, sebelum akhirnya aku mencapai surau di tepiannya. Orang tua renta itu mengajakku mengambil air wudhlu dan berjamaah asar bersama. Belum sore benar ketika itu, matahari masih bertahan jingga sebelum beradu di kaki langit hamparan sawah berpadi hijau.
Tak banyak dia bicara tapi orang tua renta itu, membiaskan sesuatu dari matanya. Seolah dia mengerti kebingungan cucunya ini. Kami hanya duduk di teras surau, ketika burung-burung mulai kembali kesarangnya, kelelawar mulai tampak beterbangan, dan capung-capung sepertinya sudah terbang terbawa angin entah kemana. Jingga matahari yang tadinya terang perlahan redup menjadi abu-abu, sore itu kurasakan lama benar. Kata-kata orang tua itu begitu sesak menghimpit rongga dada, kurasakan panas seperti ingin meledak tumpah beruah-ruah.
Tadi pagi setelah aku berangkat, rupanya Putri nangis karena tidak boleh bonceng sepedaku. Anak kecil usia 6 tahun itu kalo minta sesuatu memang harus dituruti. Sering kali aku menggendongnya pulang-pergi saat mandi di sendang pagi dan sore, daripada dia nangis. Biar begitu aku menyayanginya seperti adikku sendiri.
Bujukkan bapakku tidak juga membuatnya diam, malah menjadi-jadi tangisnya. Kemudian bapakku menjanjikan untuk membeli sepeda kalo pagi ini mau berangkat bareng naik vespa. Meski masih terisak, tapi putri Mau untuk ikut berangkat sekolah bareng pakdenya.
Kakek berhenti sejenak, dinyalakannya rokok lintinganya itu.... sementara aku hanya diam menerawang jauh diantara awan abu-abu. Dadaku semakin sesak ...
Jika memang suatu takdir telah ditetapkan maka semua terjadi seperti telah diatur sebelumnya.
Pagi yang basah itu memaksa bapakku memilih jalan memutar untuk berangkat mengajar ke kota, bukan jalan yang kupilih dengan sepeda baruku itu. Dia lebih kepada menghindari tanah-tanah basah yang memang mengganggu laju roda. Jalan itu memutar melewati rumah paman dan bibi adik dari ibuku yang juga orang tua Putri. Pagi itu Putri masih kelihatan menangis saat melewati rumah orang tuanya. Ketika ayahnya melihat, dia menghentikan Vespa bapakku dan mananyainya apa yang terjadi.
Bapakku menjelaskan sejelas-jelasnya untuk orang yang memiliki otak udang seperti paman itu. Tahu jika lawan bicaranya adalah orang yang memiliki temperamen tinggi dan mudah tersinggung. Tapi jika memang otak udang yang bicara, bukannya berterima kasih malah tersinggung. Dia tidak mau disepelekan orang begitu saja, dia bisa membelikan sepeda yang lebih bagus dari punyaku. Pertengkaran kecil antara bapakku dan adik iparnya diakhiri dengan mengalahnya bapakku dan meninggalkan Putri bersama ayahnya, meskipun sebenarnya Putri ingin ikut pakdenya untuk membeli sepeda baru. Selepas meninggalkan Putri bapak tidak meneruskan berangkat kerja firasatnya mengatakan untuk memutar Vespa dan pulang, sesampainya di rumah diceritakan semua kejadian itu pada kakekku ini.
Mengetahui watak manantunya yang memang memiliki bakat bejat, suka main judi dan minuman keras, kakek bergegas menyusul Putri ke rumahnya.
Sampai disini kakek berhenti agak lama, dihisapnya dalam-dalam kretek yang tinggal dua ruas jari itu.. pikiranku tak karuan saat itu...dadaku semakin tambah sesak...berkas sinar matahari diantara awan-awan tajam seperti mata pedang..menusuk nusuk angkasa..membelah ruang dada sampai tak terperi. Pedih betul saat itu aku membayangkan tamparan tangan kasar yang diterima Putri di pipi kecilnya yang halus. Bagaimana lagi dia akan menangis jika berteriakpun percuma...

Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih. Setibanya Kakek dirumah Putri, didapatinya putri dipelukan ibunya, diam menagispun tidak. Putri pingsan setelah dihajar ayahnya! begitu dugaanku. Kakek sendiri pun tidak tahu yang sebenar-benarnya terjadi. Yang dia tahu saat itu adalah secepatnya membawa Putri ke Pak Mantri di dekat kalurahan. Dari sana tidak ada yang menyangka jika pak mantri bilang Putri harus segera di bawa kerumah sakit. Hingga belum sempat pak mantri sampai ke rumah sakit Putri akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Mata kakek tua itu berair sembab ketika kutatap dalam-dalam. Ingin kucari satu saja kebohongan dari ceritanya itu. Sepertinya saat itu langit runtuh ke mukaku mata yang tidak berdaya itu tak mampu menunjukkan kebohongan yang aku tunggu-tunggu. Untuk apa dia reka-reka itu semua?
Aku masih berharap menemukan kebohongan di tempat lain. Segera aku berlari ke rumah, mencari dan mencari dimana bapakku itu. Kudapati dia, kutarik dia, kupaksa dia menyalakan vespanya aku cari Putri sedapatnya ... sampai aku menyadari semua sia-sia. Tidak percaya pada kenyataan adalah mengingkari imanku kepada-Nya.
Kutemukan lagi diriku disamping bocah terbujur kaku, berkafan putih. Betapa seluruh cinta dan pengorbanan yang aku tahu saat itu aku berikan untuknya. Karena aku tau tiada bahagia hidupnya kecuali saat-saat bersamaku. Semua kejadian kembali terlintas saat bersamanya. Gadis kecil itu berarti banyak untukku. Kepada siapa lagi aku berkorban nanti.. _______________________________________________________________

Wednesday, January 9, 2008

Bukan Sepeda Untukku

Hari ini kau datang lagi...meskipun tak dapat kusentuh dingin tanganmu, tapi dapat kulihat jelas senyummu. Semoga selalu bahagia dirimu disana.

Hari itu hari pertama masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas. Ada yang istimewa pagi itu, sepeda BMX. Bukan baru, tapi hari itu kali pertama aku berangkat kesekolah bersepeda. Tidak lagi bonceng Vespa bapak.
Sendiri. Bangga benar aku kala itu, diantara kawan2 sebaya dikampung, hanya aku dan adik sepupuku Putri yang dapat bersekolah di Sekolah Dasar Negeri dan hanya aku yang memiliki sepeda, BMX pula... Bersyukur Putri bisa ikut aku sekolah di SD Negeri...
Meskipun dilarang ayahnya tapi Putri berkeinginan kuat agar bisa satu sekolah denganku. Selain cerdas, Putri memang berbeda dengan teman-teman sebaya kami waktu itu. Sehingga kedua orangtuaku memutuskan untuk membiayai sekolah Putri. Satu-satunya orang yang berkeberatan hanyalah Ayahnya yang memasalahkan keberadaan Putri di keluarga kami...(mati saja kau!)
Pagi itu sepertinya ada yang salah, sebelumnya aku tidak berpikir bagaimana Putri nanti berangkat sekolah. Aku mengira akan seperti hari sebelumnya, dia bisa bonceng bapak berangkat sekolah. Tapi aku kaget ketika mendapati Putri ternyata tidak mau berangkat bareng pakdhenya, dan memilih bonceng aku....
Aku mencoba merayu Putri untuk tidak merengek. Hari itu aku memintanya untuk bareng bapak, dan menjanjikan besoknya pasti aku boncengin. Aku tawarkan kepadanya untuk make sepedaku sebelum dia nangis, tapi sepertinya dia tak mau juga. Begitulah aku melihat kekecewaan saat aku tinggalkan Putri pagi itu, matanya sembab menahan tangis.
Pagi itu jalan tanah kampung masih basah sisa hujan kemarin sore. Tak aku kira sebelumnya aku akan bersusah payah dengan roda sepeda yang macet karena tanah.. menggumpal.. menyumbat spatbor dan menghambat laju roda.. Akupun harus berhenti untuk mengorek bersih tanah dari roda-rodaku.. entah sudah ke berapa kalinya aku harus mencari ranting di tepi jalan saat terlintas untuk kembali pulang dan..gagal.. tidak aku tidak mau gagal saat pertama kali berangkat ke sekolah bersepeda..belum juga aku dapat separuh perjalanan ke sekolah aku lihat sepat, celana, kedua tanganku berlepotan tanah merah. Bagaimana aku hadapi ruang kelas nanti..? tapi Tidak aku tidak mau menyerah. Begitu setiap kali aku mencari kekuatan untuk terus menuju sekolah meskipun aku tahu pagi sudah aku tinggalkan dan mataharipun mulai membuat aku berpeluh.
Saat sibuk dengan roda2 dan tanah di sepedaku, aku melihat dikejauhan anak perempuan yang berlari ringan menuju arahku. Semakin dekat semakin cepat pula aku lihat dia berlari. Tiba-tiba saja sudah berdiri didepanku gadis kecil ini. Bajunya masih bersih seperti aku tinggalkan dia tadi pagi, tak ada peluh setelah dia berlari. Sepatunya pun bersih tak tersentuh tanah.
"Loh Put kok kamu ndak berangkat bareng Pakdhe..?"
Dia hanya menggeleng.
"Aku pengen bonceng mas Anang" dia tersenyum puas.
"Ya sudah yuk, tapi beresin roda dulu yah.." Merasa ada teman aku tidak lagi terganggu pikiran gagal berangkat sekolah.
Hari itu belum sepenuhnya pelajaran dimulai, hanya pengumuman pembagian kelas dan dilanjutkan kerja bakti ngangkut pasir dari sungai. Untukku adalah hari menentukan tempat duduk untuk menjamin prestasi tahun depan. Di kelas barunya Putri tidak mau repot nyari tempat duduk, dia malah ngekor kemanapun aku pergi, bahkan saat kerja bakti sebenarnya hanya anak laki2 yang disuruh ngangkut pasir tapi hari itu Putri ikut aku ke sungai. Bukannya nyari pasir Putri malah ngajakin aku maen air.
Seolah melupakan kejadian paginya, aku mengingat Putri hari itu adalah hari bahagia untuknya. Hari itu pula aku menemani dia bermain berlama-lama...aku juga mengingat hari itu adalah hari yang penting untukku.
Hari itu kami pulang sama-sama.
"Mas Anang, Putri diantar pulang ke bapak saja ya.."
"Kamu ndak nginep di tempat Pakdhe ? Rumahmu kan jauh Put?"
"Besok kan hari minggu, Putri mau nemenin Ibu di rumah"
"Ooh ..ya udah nanti ambil jalan muter lewat rumahmu." Aku ambil sepeda BMX itu. Seperti tadi pagi, Putri bonceng berdiri di pijakan samping roda sambil memelukku dari belakang.
"Put, memangnya ayahmu ndak ada dirumah?"
"Besok dia mau pergi jauh..."
"Kemana..?"
"Kata budhe mau ke Jakarta"
"Loh aku ko ndak tau,...wahh seneng yah sekarang, nanti aku bisa sering2 maen kerumahmu."
Putri tertawa senang. " Kamu juga ndak perlu sembunyi2 lagi kalau mau maen." Lanjutnya.
BMX ku terasa ringan saja sore itu. Terbayang Putri yang bebas dari siksaan ayahnya itu. Ahh..aku senang sekali sekedar membayangkannya saja.
Aku tidak tahu bagaimana orang dewasa berpikir. Bagaimana dia marah-marah, memaki-maki orang lain yang bermaksud baik membiayai anaknya biar bisa sekolah. Kenapa mereka mempermasalahkan mainan yang dipinjam anaknya dari teman.

Sesampai dirumahnya tak ada orang, aku panggil-panggil bibi tak keluar juga. Sore itu aku tinggalkan Putri Sendirian di rumahnya. Akupun melanjutkan perjalanan pulang.
Sesampai di rumah banyak orang berkumpul tidak ku temukan bapak ibuku. Aku pun tidak bisa masuk rumah, banyak tikar pandan digelar, sesepuh desa duduk berjajar rapi sambil mengucap do'a2. Aku menuju rumah nenek di samping rumahku. Disana aku temukan banyak orang menangis termasuk ibuku trus bulek Sri Ibunya Putri juga disini. Pantas saja rumahnya kosong.
"Bulak Putri dirumah sendirian, bulek cepet pulang.." Begitu kira-kira yang pertama keluar dari mulutku begitu melihatnya...tapi...Bulekku itu malah mengis sejadi-jadinya. Belum pernah waktu seumur umur aku melihat orang menangis seperti itu. kakekku menarikku keluar dia mengajakku pergi ke mushola kampung. Disana dia menceritakan apa yang sudah terjadi.
Saat itu semua akal sehat dan kenyataan tidak dapat aku terima dalam pikiranku. Aku menganggap sandiwara sedang dibuat-buat untukku dengan tujuan yang aku reka-reka kemudian. Sepertinya semua orang sepakat untuk berkata bohong kepadaku.
Aku berlari dari mushola menanyai satu persatu orang dewasa yang berkumpul dirumah ku mereka cuma bisa terdiam seperti menahan tangis saja. Ketika sampai aku bertemu bapak aku tarik dia mencari Vespanya, bermaksud menunjukkan Putri bahwa dia baik2 saja, dia sehat2 saja, dia aku tinggal dirumahnya 1/2 jam yang lalu. Dia belum mati.
Tapi semua sia-sia. Bapak hanya diam menurut apa yang aku mau...membiarkan aku menyuruhnya menjemput Putri. Membiarkan aku mencari-cari Putri di rumahnya. Aku tidak tahu apa yang terjadi saat itu. Aku tidak menangis seperti yang lain. Aku hanya ingin tau dimana Putriku itu. Bapak mengajakku pulang ketika aku sudah kelelahan berteriak mencari di tetangga kanan kiri rumahnya. Aku tak mampu lagi menolak...sesampai dirumah dilihatkannya padaku Putri yang sudah terkafan dimintanya orang lain membukakan kafan dibagian wajah agar aku percaya. Aku tidak ingat betul apa yang aku lihat saat itu, atau mungkin aku juga memejamkan mata mengingkarinya... pikiranku saat itu beralih ke pamanku, ayah Putri aku berteriak sejadi-jadinya....
DIMANA KAU ....!!!






Saturday, January 5, 2008

Days before..

"Hai.." sapaku.
Dan kau masih saja diam, sembab matamu menjawab kenapa. Kalau saja masih telingaku mendengar tentu sudah banyak kesah yang kau curahkan sekarang.
Tidak terasa hampir 10 tahun lamanya, sejak terakhir kita bertemu. Aku ingat betul saat saat sore menjelang terbenam matahari. Gaun putih lembutmu, berpadu angin pelan dan serangga yang mulai terbang mencari terang. Dulu belum banyak pusara lain di disini, hanya satu dua menemani pusaramu. Kau suka berlari ketanah lapang berumput menuju randu yang dulu ada ditengah padangnya. Sekarang semua tampak lebih sempit, tanah itu sepertinya lebih lapang dulu. Randu itupun kini tak lagi disana, dimana lagi kita bisa duduk menatap jingga matahari?
Semak belukar hampir saja menimbun pusaramu. Aku mencoba menguak semak untuk menemukan lagi tulisan dan memastikannya utuh tidak berganti. Putri masih disana, aku pastikan namamu.
Lama aku terdiam, tanganmu masih saja dingin.
"Maaf bukan maksudku untuk lupa berkunjung, saat ini aku tak lagi tinggal di tempat yang sama...."
"...kalo dulu paling bolos sekolah akujuga bisa mampir."
"Tapi sekarang banyak yang harus aku tinggalkan, meskipun telat tapi aku datang juga kan..?"
"Selamat Ulang Tahun Yah...I LOVE YOU"
Aku lihat sekilas senyummu, sebentar saja. Bangga aku pernah memilikinya.
"Aku sudah siapkan beberapa telur dan paku untuk paman xxx " wajahnya berubah seketika aku menyebut nama ayahnya. Begitulah setiap kalinya. Kali ini dia membalas dengan menggelengkan kepala.
Akhirnya. Ini juga adalah saat yang aku tunggu untuk Putri berkata tidak.
Tentu dendamnya tak lagi seperti dulu. Ayahku pasti sudah berhasil membujuknya...sebenarnya aku juga merasa kasihan pada paman, adik ayahku itu. Tapi mengenang derita Putri dulu umpatankupun selalu keluar.
"Mati saja kau..!!"

Wednesday, January 2, 2008

Another perfect day

I heard you're coming, behind me. It's such a long time, I even don't believe my self when I see it was you. Not much changes, your black hair, your breath, your skin are still the same only you won't talk to me anymore. I'm an adult..now, I almost loss my belive on you, where you've been ?
not even a word, only your eyes she said averything I want to know. Than you just smile and I understand.
"I'm sorry about the bike...", one thing that I shiould ask you twenty years ago.
But you just smile like always.
"I wish I never left you there.." Than you just brought me to that time.
But not tonight. I see you cry, where is that smile.
I could not found the answer, till I woke in the morning.
But I see your footprint on the blanket, yes i see it.
and it was clear for me where to find the answer.
I'll see you.