Tuesday, October 4, 2011

Perdagangan Karbon vs or feat. Kampanye Hijau ?

SOLO, Indonesia telah meratifikasi/mengesahkan Protokol Kyoto, 1997 (PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PBB TENTANG PERUBAHAN IKLIM) dan dituangkan dalam Undang Undang No. 17 tahun 2004 sejak tanggal 28 Juli 2004, tujuh tahun yang lalu. Sejak saat itu pula Protokol tersebut menjadi Undang-Undang di negeri ini dan menjadi kewajiban semua warga negara untuk mentaatinya, dan jika terjadi pelanggaran maka sangsinya jelas adalah sangsi hukum.

Friday, September 16, 2011

tingggal satu harap

..tipikal laki-laki kebanyakan, jika sudah tidak lagi cinta itu ada, ia berusaha untuk tidak membenci setitik nila pun. Agar tetap susu itu laik teguk, meskipun tak lagi haus ia rasakan. Hanya saja susu itu pernah diperah untuk satu tujuan, dan baginya tersaji di gelas minum sudahlah cukup, tidak peduli siapa saja yang bersedia meneguk. Dangkal.

Monday, September 12, 2011

Getir

..beberapa helai kertas ia habiskan pagi itu. Kali ini lelaki kurus itu benar-benar kehabisan kata. Dihempaskannya pensil yang hampir habis karena digigitnya. Beranjak dan nyala sebatang roko mulai dimulutnya sejurus kemudian.

Thursday, September 8, 2011

Ied 1432 H - belum bisa pulang

Pulang bagiku memiliki arti dalam. Ketika pulang berarti aku telah benar-benar menemukan rumah, menemukan tempat tinggal. Pulang bagiku juga merupakan saat paling bahagia yang aku harap-harap sejak aku pergi dulu. Ketika pulang aku ingin selamanya disana, dirumah berpeluk damai dan berselimut kehangatan qalbu.
Satu asaku saat ini Pulang...dan tidak ingin pergi-pergi lagi. Tapi belum tahun ini, aku harus terus memaksa lagi langkah-langkah kakiku.
Tahun ini sebuah rencana perjalanan telah aku tulis, persiapan pasport dan perbekalan telah aku inventaris. Ingin aku kunjungi negeri-negeri berbudaya tinggi untuk bekal aku pulang nanti. Semoga aku masih bertemu Ramadan lagi.

Tuesday, March 1, 2011

PONTEIN, it's princess bath space.

I've been working a project to discover more and more potentials resource around. Together with Tampah Event Management we found place that near people call Pontein. Nothing I've found on the web about this place. People there known the place as a private bathroom for Princess of Mangkunegaran Palace, wow getting interesting.


Than I found there lot of abandon facility that not use anymore. well I guess it was leak from time to time..



We will have a lot thing to do..but still remain to keep the building architecture as it was. We will return the function and the beauty, but the strength. It serve already... awesome !!


Wednesday, February 23, 2011

pola 'sibuk' - instruksi berantai

Sebenarnya secara spesific dan mendetail aku tidak begitu memperhatikan sebuah pola kejahatan sedang direncanakan, jika saja pelaku hanya melakukannya sekali kepada korban yang sama sebagai obyek kejahatannya, tiga hari berturut-turut. Sebagai sharing saja, aku membagi cerita ini untuk menambah kewaspadaan kita bersama..

Sebagai obyek kejahatan, berawal ketika aku berniat menjual aset properti di Cirebon. Saat ini aku tinggal di Solo, beberapa kali aku masih sempat ke Cirebon untuk menemui beberapa pembeli serius. Sangat merepotkan jika aku tidak menggunakan jasa iklan di salah satu harian di kota itu.
Sebuah iklan 'dijual, rumah beserta perabotan..dst' aku pasang dengan hanya mencantumkan kontak telepon selularku. Tetapi kemudian, dengan memasang iklan, ternyata memberikan 'peluang' kepada sebuah kejahatan terencana.

Seseorang bernama Wisnu dengan nomor Hp xxxxxxx menghubungi nomor selularku, berkaitan dengan iklan properti yang kupasang. Wisnu menyatakan ketertarikannya setelah sehari sebelumnya melihat aset bersama istrinya. Dengan menyamar menjadi pembeli (yang tentu saja aku belum sadari sedini itu) Wisnu menanyakan detail proses pembayaran, pertemuan dan details surat-surat kelengkapan aset tersebut. Aku sanggupi untuk menemuinya di Cirebon dengan membawa copy surat kelengkapan aset pada minggu yang sama.
Dengan dalih tidak ingin kehilangan kesempatan memiliki rumah tersebut dia melakukan negosiasi harga melalui tele-conference. Terbilang tidak terlalu alot, kita sepakati saat itu juga harga jual aset. Berkesan buru-buru dia menawarkan pengiriman uang muka 10 juta melalui transfer antar rekening bank. Aku sampaikan jika tidak keberatan saya terima tunai saja sejumlah total nilai aset pada saat 'meeting'di cirebon nanti (3 hari kedepan). Berikut juga aku samapikan untuk membawa kelengkapan aset asli bukan copy. Wisnu menyetujui dan menyanggupi permintaanku dan kemudian pembicaraan ternyata lebih lama dan akrab. Wisnu bercerita kegiatan bisnisnya di Cirebon dan Jakarta, meyakinkan aku saat itu dengan satu asumsi 'pembeli yang sangat serius'.
Namun rupanya asumsiku cacat esok harinya ketika Wisnu menghubungi lagi. Dikatakannya dia harus segera mentransfer uangnya sebelum berkurang karena dipakai kebutuhan yang lain....?? ingat dia belum pernah melihat asli maupun copy surat kelengkapan aset dan sekali lagi alasanya sekedar karena uangnya tidak ingin kepakai untuk kebutuhan lain. Saat itu keyakinanku berkurang dengan keseriusan Wisnu membeli rumah, namun karena ia setengah memaksa aku sampaikan akan segera mengirim nomor rekening bankku via text. Tidak ingin ada kesalahan penulisan dan sekaligus menjadi authentic proof seandainya bank melakukan kesalahan transfer.
Saat keyakinanku pada Wisnu berkurang berbanding terbalik dengan intuisi kewaspadaanku, segera meningkat drastis. Sebelum memberikan nomor rekening, aku melakukan pemeriksaan saldo, melakukan transfer rtgs ke rekeningku yang lain dan menyisakan minimal saldo pada rekening tersebut. Thanks to mobile banking technology!
Segera setelah menerima text, Wisnu memberitahukan bahwa ia saat itu sedang melakukan transfer antar rekening dan memintaku untuk mengkonfirmasi seandainya uang muka sudah saya terima. Hingga akhir hari itu, Wisnu menanyakan hampir tiap 2-3 jam, dan jawabanku pun sama 'belum'.
Esoknya Wisnu kembali menanyakan, dan mengkonfirmasi bahwa ia telah benar-benar melakukan transfer hampir seharian dia melakukan pemantauan dan otomatis seharian kerjaku juga buka tutup mobile banking. Wisnu juga memintaku untuk memeriksa saldo tidak hanya di mobile banking, dengan serius dia meminta aku untuk melakukan pemeriksaan saldo di ATM. Aku sanggupi setelah sore lepas jam kerja.
Disinilah kejahatan bukan lagi dalam proses rencana melainkan sedang terjadi. Dan aku sangat ingin mengetahui detail pola dan ujung akhir kegagalan kejahatan ini. Perhatikan baik-baik.
Begitu sampai di ATM aku diminta sms saja, bukan call dan Wisnu yang akan menghubungiku. Wisnu memintaku untuk melakukan pemeriksaan saldo dan tidak memutus sambungan telepon. Wisnu menanyakan nilai saldo, aku sebutkan. Dan aku pastikan aktif karena baru kemarin aku melakukan transfer dan tidak ada masalah.
Untuk sementara aku ikuti...oh ya, aku ingat betul ada seorang pemuda sedang menjalankan mesin di sebelahku (atm depan bank mandiri sriwedari), rupanya dia mendengar sekilas percakapanku di sellphone tiba-tiba dia mengingatkanku..Hati-hati pak penipuan..aku lempar senyum dan mengangguk terima kasih karena tidak mungkin merespon dengan kata.
Begitu mengetahui aku belum menerima transfer darinya, Wisnu memintaku menahan telepon selama dia menghubungi call center banknya. Dan melakukan tele-conference bersamaku juga..terdengar Wisnu sedang mengkonfirmasi pengiriman 2 hari yang lalu atas nama dirinya dengan nomer rekening yang disebutnya lengkap..pihak bank (seolah-olah begitu, ingat yang menghubungi bank adalah Wisnu dan itu bisa nomor siapa saja) mengkonfirmasi bahwa memang telah dilakukan transfer, namun karena jaringan ATM sedang mengalami gangguan (2 hari ??) proses transfer belum dapat diterima. Benar-benar konfirmasi dari bank reka2 itu sepetinya memang dilatih secara khusus, bahasa dan komunikasi bicaranya adalah seorang customer service Call Center Bank.
Wisnu memberikan kesempatan banknya untuk berbicara denganku. CS bank itu menanyakan kebenaran rekeningku, nama lengkap, alamat bank, nilai saldo akhir..dan memintaku untuk melakukan transfer sejumlah kecil, hanya untuk memastikan aktif tidaknya rekeningku. Sejumlah kecil itu jika berhasil tentu sudah kali berapa korban. Aku sampaikan bahwa saldoku tidak mungkin untuk melakukan transfer lagi. Tanpa ada jeda, nyaris spontan cs bank itu meminta jika ada nomer rekening lain mungkin bisa dialihkan kesana. Tidak ingin ketahuan aku menyidik, aku sampaikan ada..kemudian aku menyebutkan nomor rekening rekaanku, dengan atas namaku pada bank lain. Berikut saldo terakhir aku sampaikan: 20an juta, tentu ini juga rekaan. Mendadak nada bicara CS itu menjadi tidak professional...yakin! Ia kemudian memintaku menuju atm bank tersebut karena saat ini dia sedang melakukan pemindahan transfer, atas persetujuan Wisnu juga..
Wisnu memintaku untuk sekali lagi sms bukan call, begitu sampai di ATM bank tersebut. Setengah emosi dan jengkel, membayangkan berapa korban yang telah berhasil mereka tipu. Aku sanggupi untuk menelpon dia seandainya memang sudah ada transfer yang masuk ke rekeningku sejumlah 10 juta. Sampai detik ini, aset itu telah laku di tangan orang lain tidak ada transfer itu, dan Wisnu pun tidak pernah menghubungi lagi sejak sore di mesin atm mandiri sriwedari itu. Aku sempatkan menelpon Wisnu sekali, itupun sekedar saran untuknya mencari pekerjaan lain...be aware!

Friday, January 14, 2011

Anggrek Nusantara -the stories



Ini adalah salah satu dari sekian jenis anggrek yang ada di Indonesia. Tersembunyi bersama ratusan jenis lainnya yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Salah satu kekayaan yang dimiliki bangsa kita ini, kekayaan...harta benda...semacam itulah kalian seharusnya membayangkan kekayaan negeri. Tetapi tidak banyak bangsa yang menyadari betapa berharganya sebuah sepesies tanaman yang hanya tumbuh secara alami di negerinya sendiri. Sebagian mungkin hanya melihat anggrek adalah tanaman bunga saja sama seperti yang lain. Aku begitu, sebelum bertemu anggrek dalam foto ini. Yang kemudian membawaku benar-benar cinta anggrek dikemudian hari. Dan mungkin aku akan membagi sedikit cerita saja untuk kalian, aku berharap kalian tidak mencari-cari bahasa ilmiah atau latin atau istilah-istilah aneh yang mungkin saja aku akan salah mengeja dan menuliskannya. Ini hanyalah cerita sederhana saja yang mungkin membuat kalian juga ikut mencintai anggrek sepertiku.
Adalah bapak Fauzi seorang lelaki yang sedikit banyak aku tau bekerja sebagai seorang tehnisi truk-truk pengangkut barang antar propinsi. Kadang-kadang beliau juga membawa sendiri truk-truk itu menuju tujuannya seantero nusantara. Pertemuanku dengan beliau terjadi ketika aku pindah tugas kerja dari kota Solo ke kota Cirebon. Rumah kontrakan yang aku ambil bersebelahan persis dengan rumah beliau, sebuah komplek perumahan tentu saja. Karena aku tahu kemudian juga kalau bapak Fauzi ini juga sering berpindah rumah. Beliau kelahiran kota Cilacap. Dari yang aku tau anak dan istrinya tinggal bersama orangtuanya di Cilacap. Rumahnya seringkali ditinggal kosong berminggu-minggu. Bahkan perkenalanku dengan beliau diawali oleh anggrek ini.
Suatu pagi ketika sudah sejak dua mingguan aku tempati rumah kontrakan itu, aku pertama kali melihat kehidupan di rumah sebelah. Seseorang sedang memegang selang air yang memancar menyiram deretan menggantung pot-pot bunga yang kelihatan kering seperti telah mengalami kemarau panjang. Tidak terlihat hijau subur daun-daunnya, hanya akar-akar yang menjuntai panjang. Abu-abu...bersisik-sisik...kurus...liar, seolah pot-pot itu hanya ditanami akar-akar itu saja. Satu dua daunnya masih nampak, tapi tidak lebih dominan dari warna abu-abu. Namun justru itulah yang menghentikan langkahku dan mengurungkan niat untu sekedar jalan keliling perumahan. Aku begitu menikmati eksotisme tanaman yang kemudian aku tau dari jenis anggrek. Rupanya pak Fauzi-lah lelaki itu. Dari sapaan, tak lama berlanjut...aku sudah mengetahui, kenapa ia begitu tergesa menyiram pot-potnya itu. Beliau bilang, saat ini sedang dalam perjalanan menuju Banten dari Surabaya. Ia sempatkan mampir sejenak ke rumah karena sudah hampir 2 minggu pot-potnya itu belum tersentuh air. Cerita beliau berlanjut, jika saat pot-pot itu harus disiram air, dimanapun ia berada, dipastikan dia akan pulang memberi air pot-pot itu. Begitu berarti tanaman-tanaman itu untuknya. Aku belajar sesuatu darinya..membuat aku betah dan berlama-lama menemani beliau menyirami bunga.
Dari pertemuan singkat itu beliu banyak bercerita tentang anggrek. Salah satunya yang berhasil menghentikan langkahku pagi itu. Dikenal sebagai salah satu Pink Tiger terliar yang pernah ada. Pak Fauzi bilang, beliau mendapatkan anggrek itu di pedalaman Ambon. Beliau tidak membeli dari seseorang pun juga tidak menemukannya begitu saja di tepi jalan. Beliau harus keluar masuk hutan, mengisi waktu senggangnya menunggu muatan trucknya penuh yang kadang bisa berhari-hari. Perburuannya itu dibantu beberapa warga setempat yang sedikit banyak tahu peta pertumbuhan anggrek dipedalaman hutan. Anggrek itu tumbuh di pucuk-pucuk pepohonan hutan tropis, nyawanya hampir-mapir berpisah dari raga saat beliau merampas anggrek itu dari habitat aslinya. Tidak puas hanya mengambil tunasnya saja atau bakal barunya saja, bahkan seluruh akar-akarnya pun terbawa kulit pohon yang dikupasnya... "harganya bisa lebih mahal jika dalam kondisi naturalnya mas.." tambahnya. Kecintaannya pada anggrek (uang?) telah membutakan nuraninya...

Bukankah tidak sebaiknya ia tetap disana dan kemudian secara alam berkehendak untuk anggrek itu tumbuh dan berkembang ?

Ceritanya tidak berakhir disitu saja, perburuan anggrek juga dilakukan rekan-rekannya yang katanya juga penyayang anggrek liar. Ingin betul aku saat itu untuk sekali saja ikut perburuan anggrek itu, bukan untuk merampasnya dari alam. Sekedar mengambil gambar melalui lensa puasku mungkin sudah tak berkira-kira, dan membagi kenikmatan itu bersama mereka 'penyayang anggrek liar' itu. Aku yakin ada banyak cara lain yang lebih bijaksana mencurahkan kecintaan pada anggrek liar...atau jenis tanaman lainnya.

FIGHT for Wild Orchid !!