Thursday, June 22, 2017

#jurusbodoh

1.#Jurusbodoh
Beberapa teman sudah mengetahui kesibukan Nyonya dirumah, bikin kue. Apalagi menjelang lebaran seperti sekarang. Mau ga mau status yang tadinya pengantar kue, harus dikoreksi. Sekarang tambah devisi packing.
Awalnya fun, enjoy seperti hal2 baru yang dilakukan. Tapi menjelang deadline ternyata ga asik lagi. Mana ga boleh nyari asistent lagi....nah anak2 ada kesempatan nyari penghasilan nih awalnya aku pikir begitu, tapi...

Zia: "Paa stickernya dah aku gunting semua ...."
Paa: "Pinter anak papa."
Zia: "Satu sticker seribu ya....." Alamak... ðŸ˜¢ðŸ˜¢

Zap: "Paa besok yang deket nenek kuenya aku yang antar.."
Paa: "Okay thank you" lumayan ngirit pertalite.
Zap: "Satu toples lima ribu, total limabelas ribu" Hiks...😢😢😢

Maa: "Paa kalo dah kelar nyusunnya langsung di wrapp plastik, belinya di Tibi ada, yang selembar 1.500an.."
Paa: "Okay, uangnya nyonya...?"
Maa: "Uang bbm kan masih sisa, pakai dulu...." Huaaa...😭

Semoga kebahagian senantiasa Engkau limpahkan untuk keluarga ini ya Allah....


2.#jurusbodoh
Zia suka sekali mencari upil di lobang hidungnya, itu membuat kami benar benar khawatir tentang orientasi yang terjadi di dalam alam pikirnya. Kekhawatiran itu menurutku beralasan, karena setelah menemukan upil itu Zia tidak membuangnya, yang ia lakukan adalah menyembunyikannya seolah ia memiliki "harta karun" yang tidak boleh diketahui orang lain. Dan benar adanya kami benar-benar tidak menemukan dimana 'harta karun' itu ia sembunyikan.
Hari ini terpaksa aku menunjukkan beberapa gambar dengan kata kunci "lobang hidung sangat besar" dari google...dan, maafkan papah #ZiaJatmiko, cara ini sangat berhasil...meskipun berakhir kamu ketakutan menangis seharian, tapi hal baiknya kamu tidak lagi ngupil. Jangankan ngupil gatal diujung hidungmu aja kamu minta papah elusin. Dan percayalah kami ikut menderita dengan keberhasilan ini, bukan tertawa terbahak karenanya.
lobang besar itu...


3.#JurusBodoh
Pagi ini nganter #ZiaJatmiko school lagi, celotehnya sudah melai berisik sejak berangkat tadi. FM stereo harus mati kalo nyonya kecil ini di depan. Untuk mengurangi resiko penurunan konsentrasi mengemudi, aku memintanya menyebutkan warna mobil yang aku lewati atau yang mendahuluiku. Sekaligus pengenalan warna pikirku.
Pagi tadi:
"Pah, setop pah setop..."
"Kenapa dek?" sambil masih 80% di padat lalulintas.
"Setop duluu..cepetaaan.." Aku terpaksa menepi.
Sambil noleh kebelakang, polos dia bilang...
"aku belom liat mobile banyak...semua"
Showroom mobil second buka terlalu pagi... 
Semoga semua mobilnya laku hari ini...aamiin. (doa ku tulus tadi pagi)
Belom nyampe rumah nyonya kecil kelelahan tertidur, terpaksa muter dolo.


4.#jurusBodoh
Zia suka ngorek kalo diajak maen, aku pikir normal aja lah..anak-anak. Menjadi tidak normal ketika kebiasaan ngoreknya ketauan sama tuan rumah. Macem-macem triknya...
Siang tadi:
"pah..aku boleh duduk bawah?" Begini kalo Zia akan memulai aksi ngoreknya.
"boleh.." agar akupun bisa ngobrol lancar ma tuan rumah. Mendadak...
"Eeehhh cantikk...mau kemana? ikut tante aja yuh.." ..nurut aja Zia digandeng, jarang2 pikirku. 15 menit, 30 menit....1 jam....2 jam...aku berakhir bersama rokok dan ashtray diruang tamu sendirian, mereka nyenyak tidur...
setelah bangun tidur, pulang nyonya....pewe nyaaahh *sell.

5.#jurusbodoh

Zia masih belom bisa ngetik pesan untuk kalimat yang dia inginkan. Sedangkan aku tidak selalu memegang handset untuk angkat telponnya ketika jauh. Voice note sepertinya jadi solusi untuk kita. Tapi aku tidak mengerti bagaimana konsep kirim pesan suara yang ada di benak Zia.
Kemarin ketika sedang makan siang ditengah-tengah "penculikan minggu'' -ku untuk Zia dan Zap.
"Pah aku kirim vn..dibaca yaa..." (Vn dia persis berbunyi sama)
"Zia kalo ada papah didepanmu, kamu bisa ngomong langsung.."
..Zap tertawa mendengar celoteh adiknya.

No comments:

Post a Comment