Selama kurang dari tiga hari aku menikmati ruang yang begitu luas. Lega. Hamparan rerumputan diantara bebatuan yang memiliki tinggi sama. Seperti ingin saling mengalahkan satu sama lain. Aku rasa batu-batu itupun tidak tinggal diam dan membiarkan rumput menutupi sinar matahari untuknya. Batu itu pasti menjepit akar-akarnya sehingga sulit benar bagi rumput untuk menemukan hara. Tapi beruntunglah rumput karena ada beberapa cemara yang memiliki akar-akar yang kuat sehingga membuat rongga untuknya diantara bebatuan itu. Aku mensyukuri alam yang dibuat sedemikian rupa hingga aku bisa belajar darinya.
Hamparan rumput dan bebatuan itu begitu runcing sulit untukku menyeberanginya menuju hamparan yang lebih luas disebaliknya. Lembah yang menjadi tempat berlindung beberapa kerajaan besar dahulu kala. Meninggalkan sisa-sisa kejayaan dengan kuatnya hingga merasuk ke setiap darah yang mengalir dalam tubuh2 kekar di lembah itu. Bandung adalah bagian dari lembaran dalam cerita hidupku. Kiara condong mengakhiri cerita singkat pertemuan yang mungking paling bersejarah diantara kisah-kisah cinta lainnya. Ketika aku harus menjatuhkan pilihan ketika itu.
No comments:
Post a Comment