Friday, January 14, 2011

Anggrek Nusantara -the stories



Ini adalah salah satu dari sekian jenis anggrek yang ada di Indonesia. Tersembunyi bersama ratusan jenis lainnya yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Salah satu kekayaan yang dimiliki bangsa kita ini, kekayaan...harta benda...semacam itulah kalian seharusnya membayangkan kekayaan negeri. Tetapi tidak banyak bangsa yang menyadari betapa berharganya sebuah sepesies tanaman yang hanya tumbuh secara alami di negerinya sendiri. Sebagian mungkin hanya melihat anggrek adalah tanaman bunga saja sama seperti yang lain. Aku begitu, sebelum bertemu anggrek dalam foto ini. Yang kemudian membawaku benar-benar cinta anggrek dikemudian hari. Dan mungkin aku akan membagi sedikit cerita saja untuk kalian, aku berharap kalian tidak mencari-cari bahasa ilmiah atau latin atau istilah-istilah aneh yang mungkin saja aku akan salah mengeja dan menuliskannya. Ini hanyalah cerita sederhana saja yang mungkin membuat kalian juga ikut mencintai anggrek sepertiku.
Adalah bapak Fauzi seorang lelaki yang sedikit banyak aku tau bekerja sebagai seorang tehnisi truk-truk pengangkut barang antar propinsi. Kadang-kadang beliau juga membawa sendiri truk-truk itu menuju tujuannya seantero nusantara. Pertemuanku dengan beliau terjadi ketika aku pindah tugas kerja dari kota Solo ke kota Cirebon. Rumah kontrakan yang aku ambil bersebelahan persis dengan rumah beliau, sebuah komplek perumahan tentu saja. Karena aku tahu kemudian juga kalau bapak Fauzi ini juga sering berpindah rumah. Beliau kelahiran kota Cilacap. Dari yang aku tau anak dan istrinya tinggal bersama orangtuanya di Cilacap. Rumahnya seringkali ditinggal kosong berminggu-minggu. Bahkan perkenalanku dengan beliau diawali oleh anggrek ini.
Suatu pagi ketika sudah sejak dua mingguan aku tempati rumah kontrakan itu, aku pertama kali melihat kehidupan di rumah sebelah. Seseorang sedang memegang selang air yang memancar menyiram deretan menggantung pot-pot bunga yang kelihatan kering seperti telah mengalami kemarau panjang. Tidak terlihat hijau subur daun-daunnya, hanya akar-akar yang menjuntai panjang. Abu-abu...bersisik-sisik...kurus...liar, seolah pot-pot itu hanya ditanami akar-akar itu saja. Satu dua daunnya masih nampak, tapi tidak lebih dominan dari warna abu-abu. Namun justru itulah yang menghentikan langkahku dan mengurungkan niat untu sekedar jalan keliling perumahan. Aku begitu menikmati eksotisme tanaman yang kemudian aku tau dari jenis anggrek. Rupanya pak Fauzi-lah lelaki itu. Dari sapaan, tak lama berlanjut...aku sudah mengetahui, kenapa ia begitu tergesa menyiram pot-potnya itu. Beliau bilang, saat ini sedang dalam perjalanan menuju Banten dari Surabaya. Ia sempatkan mampir sejenak ke rumah karena sudah hampir 2 minggu pot-potnya itu belum tersentuh air. Cerita beliau berlanjut, jika saat pot-pot itu harus disiram air, dimanapun ia berada, dipastikan dia akan pulang memberi air pot-pot itu. Begitu berarti tanaman-tanaman itu untuknya. Aku belajar sesuatu darinya..membuat aku betah dan berlama-lama menemani beliau menyirami bunga.
Dari pertemuan singkat itu beliu banyak bercerita tentang anggrek. Salah satunya yang berhasil menghentikan langkahku pagi itu. Dikenal sebagai salah satu Pink Tiger terliar yang pernah ada. Pak Fauzi bilang, beliau mendapatkan anggrek itu di pedalaman Ambon. Beliau tidak membeli dari seseorang pun juga tidak menemukannya begitu saja di tepi jalan. Beliau harus keluar masuk hutan, mengisi waktu senggangnya menunggu muatan trucknya penuh yang kadang bisa berhari-hari. Perburuannya itu dibantu beberapa warga setempat yang sedikit banyak tahu peta pertumbuhan anggrek dipedalaman hutan. Anggrek itu tumbuh di pucuk-pucuk pepohonan hutan tropis, nyawanya hampir-mapir berpisah dari raga saat beliau merampas anggrek itu dari habitat aslinya. Tidak puas hanya mengambil tunasnya saja atau bakal barunya saja, bahkan seluruh akar-akarnya pun terbawa kulit pohon yang dikupasnya... "harganya bisa lebih mahal jika dalam kondisi naturalnya mas.." tambahnya. Kecintaannya pada anggrek (uang?) telah membutakan nuraninya...

Bukankah tidak sebaiknya ia tetap disana dan kemudian secara alam berkehendak untuk anggrek itu tumbuh dan berkembang ?

Ceritanya tidak berakhir disitu saja, perburuan anggrek juga dilakukan rekan-rekannya yang katanya juga penyayang anggrek liar. Ingin betul aku saat itu untuk sekali saja ikut perburuan anggrek itu, bukan untuk merampasnya dari alam. Sekedar mengambil gambar melalui lensa puasku mungkin sudah tak berkira-kira, dan membagi kenikmatan itu bersama mereka 'penyayang anggrek liar' itu. Aku yakin ada banyak cara lain yang lebih bijaksana mencurahkan kecintaan pada anggrek liar...atau jenis tanaman lainnya.

FIGHT for Wild Orchid !!